Senin, 21 Januari 2013

PAMOR KERIS Bag.4

SALAH KAPRAH DALAM PENAMAAN PAMOR.
Kesalahan dalam penamaan pamor sering dijumpai diantara pecinta keris, celakanya kesalahan ini
sering keterusan dan dianggap sesuatu yang betul sehingga nama asli dari pamor tersebut malah
kurang dikenal.
Yang paling sering dikelirukan adalah
pamor Adeg, dikenal sebagai pamor
Singkir, padahal Singkir seharusnya nama
empu, hanya kebetulan saja empu ini
banyak membuat pamor Adeg.
Salah kaprah seperti ini banyak terjadi di
Jawa Tengah.
Kesalahan yang mirip dengan itu adalah
penamaan pamor dengan sebutan “bulu
ayam”. Pamor seperti Ron Genduru, Ron
Pakis, Mayang Mekar, Sekar Tebu, Pari
Sawuli dan yang mirip itu, semuanya
dianggap sama dan disebut pamor “bulu
ayam”. Salah kaprah seperti ini banyak
terjadi di Jawa Timur.
Salah kaprah lainnya pamor Sedayu, ini salah, karena Sedayu adalah daerah yang banyak membuat
keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal Empu Pangeran Sendang Sedayu.
Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan terkadang tanpa pamor, akibatnya semua yang tanpa
pamor atau sedkit sekali pamornya disebut pamor Sedayu.
Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam mulus, disebut “tanpa pamor” saja atau “Kelengan”.Ron Pakis

 Ron Genduru
 mayang mekar

BUNGKALAN.


Ini bukan nama pamor tetapi bentuk pamor pada
ujung bilah keris atau tombak, pamor apapun
apabila pada dekat ujung bilah bercabang dua dan
kedua cabang itu menerjang tepi bilah dinamakan
pamor Bungkalan. Sepintas seperti lidah ular.
NAMA DAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN PAMOR DAN BENTUK KERIS.
PAMENGKANG JAGAD.


Ada celah memanjang ditengah bilah yang disebabkan retak, paling banyak terjadi dikeris dengan
pamor miring. Ini terjadi saat membuat saton sewaktu penempaan suhunya kurang tinggi sehingga
ada bagian tertentu yang penempelan besi dan bahan pamornya atau dengan lapisan besi lainnya
kurang sempurna.
Tetapi ini baru diketahui setelah keris jadi, terutama
waktu nyepuhi tiba tiba keris itu retak. Jadi dari segi
teknik pembuatan keris ini tergolong mis-product.
Karena itu pulalah maka keris yang Pamengkang Jagad
umumnya bukan keris yang mempunyai garap baik.
Kalangan kraton juga menganggap keris ini tergolong
tidak baik.
Yang mengherankan kalangan luar keraton banyak yang menganggap ini keris baik, malah amat baik,
ini juga disukai di Malaysia, Serawak, Brunei. Diduga ini dikarenakan keris dengan teknik lapis itu
dibuat oleh empu keraton sehingga biasanya selalu baik dan mis-product juga tetap dianggap baik
mutunya.
Dari segi esoteri keris Pamengkang Jagad termasuk pemilih, tidak semua orang bisa cocok, tuahnya
bisa dirasakan juga oleh orang sekelilingnya, dianggap cocok untuk orang yang mempunyai
kekuasaan diwilayah tertentu seperti Bupati, Komandan Kodim dsb.
PEGAT WAJA.
Keris ini juga keris retak, Cuma retaknya bukan antara besi dengan besi atau besi dengan pamor
melainkan antara saton dan lapisan bajanya. Oleh karena itu keris Pegat Waja hanya akan terjadi
pada keris-keris yang dilapisi baja saja.
Keratakan ini terjadinya bukan vertical permukaan bilah, melainkan horizontal. Mirip dengan
keretakan pada kayu Plywood yang tertimpa hujan (nglokop), keris ini sebaiknya dibuang atau
dilarung saja karena kurang baik.
REJANG LANDEP.
Ini bukan nama salah satu pamor tetapi alur pamor tidak mengarah kealur ditengah melainkan ada
bagian (ujungnya) keluar dari bilah (lihat gambar).
Apapun pamornya, keris ini
tuahnya buruk dan biasanya
membawa suasana sengketa
serta salah pengertian. Tetapi
ada juga yang menyimpan
dengan maksud tuah keris ini
bisa membantu bila yang punya
melakukan suatu kesalahan dan
bisa terhindar dari hukuman.
Keris yang telah auspun pamornya bisa berubah menjadi Rejang Landep.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar