Senin, 21 Januari 2013

PAMOR KERIS Bag. 2,

PERLAMBANG DAN TUAH
Kebudayaan perlambang dimiliki oleh bangsa manapun, misalnya bendera kita merah putih yang
melambangkan berani dan suci, demikian juga bentuk pamor pada tosan aji mempunyai perlambang
tertentu.
Bentuk yang cenderung bulatan atau lingkaran
melambangkan sesuatu yang sifatnya keduniaan,
lambing harapan atas rejaki dari Allah YME,
ketentraman keluarga dan sebagainya.
Bentuk yang mengarah kepersegi empat, siku atau
sudut melambangkan harapan agar pemiliknya bisa
bertahan terhadap segala sesuatu yang sifatnya tidak
baik seperti godaan atau serangan baik phisik atau
non-phisik.
Bentuk seperti garis-garis baik yang membujur atau melintang bilah melambangkan fungsi menolak
sesuatu yang tidak diinginkan, umpamanya menolak maksud jahat, angin ribut, hujan binatang buas
dan sebagainya.
Selain itu ada juga kombinasi ketiganya karena kebanyakan pamor justru mirip lukisan abstrak dan
penuh perlambang.
Untuk mengetahui cocok tidaknya suatu tosan aji dengan melihat perlambang pada pamor, diperlukan
perasaan yan tajam, seperti orang yang menilai suatu lukisan diperlukan juga orang yang tahu seni
lukis dan peka rasa seninya
.


 PENILAIAN PAMOR.

Dalam menilai pamor ada beberapa macam dan kadang istilahnya khas Jawa seprti :
Wujud Semuning Pamor
1. Pamor Mrambut : kesan rabaannya terasa seperti meraba rambut, munculnya pamor
dipermukaan bilah bagai serat-serat lembut dan halus dan biasanya terjadi di pamor Adeg
terutama yang jenis pamor miring.
2. Pamor Nggajih : kesannya seperti berlemak, bagai lapisan lemak beku menempel dibilah.
3. Pamor Mbugisan : kesan penglihatan gradasi warna pamor tidak kontras. Batas antara tepi
pamor dan bilah tidak terlalu nyata.
4. Pamor Sanak/Nyanak : kesan penglihatan dan rabaan tidak terlalu jelas, jadi gambar
pamor tidak terlalu jelas dan kalau diraba juga tidak jelas.
5. Pamor Kelem : pamor cukup jelas tetapi perbedaan warna dan kecemerlangan pamor
dengan warna besi tak terlalu nyata, rabaannya kurang nyekrak tapi juga bukan lumer.
6. Pamor Ngintip : kesan rabaannya kasar tetapi tidak tajam. Jika dibandingkan dengan
lukisan seperti lukisan dengan menggunakan palet bukan cat.
Tanceping Pamor.
Artinya kurang lebih kondisi tertancapnya bahan pamor pada besi bilah, ada tiga jenis yaitu : Pandes,
Lumer Pandes dan Kumambang.
Pamor Pandes, tertanam kuat pada bilah seolah mengakar dan tegas menyembul kebilah.
Pamor Lumer Pandes, tertancap kuat pada bilah tetapi tidak terlalu tegas menyembul di bilah, bila
diraba terasa halus, tidak nyekrak.
Pamor Kumambang, kesannya mengambang pada bilah dan tidak terlalu kuat menempel pada
bilah.
Ketiganya sebetulnya hanya merupakan kesan pengelihatan dan rabaan setelah keris jadi dan tidak
tersangkut dengan cara serta sistem pembuatannya.




 PENAMAAN PAMOR.

Pada umumnya penamaan pamor seperti gambar pamor tersebut, misalnya Pamor Pari Sawuli (Padi
Seuntai) mirip dengan padi yang seuntai, begitu juga Bawang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya.
Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu
seperti pamor Raja Abala Raja atau Pandita Bala Pandita, apalagi yang termasuk pamor titipan seperti
Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing namun seolah mempunyai maksud
tertentu.
Ada dua pendapat mengenai penamaan pamor.
Pertama, bila si Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka
namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru yang gagal dan bukan Ganggeng Kanyut.
Kedua, dilihat dari bentuk jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut.
Mana dari kedua pendapat tadi yang benar terserah pada penilaian kita masing-masing.

PENAMAAN SECARA UMUM.

Banyak tosan aji mempunyai gabungan atau kombinasi dari beberapa pamor, ada pamor dibagian
pangkalnya lain dengan bagian ujungnya dan ada yang sisi bilah satu lain dengan sisi bilah lainnya.
Ada lagi dalam satu pamor terselip pamor lainnya, lalu bagaiman cara penamaannya ?.
Jika pamor itu merupakan kombinasi satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan
pamor maka umumnya dinamakan sederhana pamor Dwi Warna atau Tri Warna.

 

 Gambar Atas : Pamor Dwi Warna
(Wos wutah dan Adeg)
Gambar Bawah : Pamor Triwarna
(Tunggak Semi, Tambal, Adeg)
Kalau pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang lain maka pamor yang satu dianggap pamor
titipan dan nama pamor tetap menggunakan nama pamor yang lebih dominan.

 PAMOR YANG MENYATU ANTARA BILAH DAN GANJA.

Ada lagi bentuk pamor yang merupakan kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian
ada pada bilah dan sebagian lainnya pada ganja.

 PAMOR ASIHAN.

Bentuknya sama dengan Ngulit Semangka hanya pamornya
menyambung antara bilah dan ganjanya, karena tuahnya memperlancar
pergaulan termasuk antar jenis, maka pamor ini disebut Asihan. Secara
lengkap disebut Pamor Ngulit Semangka Asihan. Ada juga Wos Wutah
Asihan tetapi jarang sekali. Kedua pamor Ngulit Semangka dan Wos
Wutah ini tidak pemilih tetapi pada pamor Asihan keris itu menjadi
pemilih dan tidak setiap orang cocok.
PANCURAN MAS.

Pamor ini juga ornamennya dari bilah menyebrang ke Ganja.
Pada bilahnya pamor ini sama betul dengan sada Saeler tetapi
pada bagian ganja berbentuk cabang seperti lidah ular.
Tuahnya dianggap sama dengan Udan Mas dan tergolong tidak
pemilih, cocok untuk semua orang.
ADEG IRAS.
 Pamor Adeg yang menyebrang langsung ke Ganja, tetap bukan
ditambahi Asihan melainkan dengan tambahan Iras menjadi
Adeg Iras dan tuahnya sama dengan pamor Adeg lainnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar